Hikmah Semesta


Alquran menggambarkan fenomena alam secara relatif dari sudut pandang dan ukuran fisik manusia (observer) yang berada di Bumi.

Dari Bumi, manusia dapat melihat matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur; bulan berubah wujud dari sabit, purnama, dan kembali menjadi sabit; bintang-bintang tampak kecil menyebar berpola; bumi dihamparkan; bumi luas; guntur sebelum hujan; hujan dari awan yang digerakkan angin; dst. Semua itu adalah fenomena alam yang umum dilihat manusia.

Bagaimana dengan sudut pandang lain, misalnya, dari angkasa luar? Alquran tidak memberi informasi langsung, tapi justru mengajak manusia mengarungi antariksa. Dari sana, manusia dipersilahkan menguraikan sendiri gambaran tentang Bumi dan benda-benda langit lain.

Misi Alquran dari menyebut-nyebut tentang alam semesta adalah mengajak manusia memperhatikan dan memikirkannya lebih dalam. Dari observasi dan penjelajahan itu, akan didapat hikmah dan manfaat yang banyak untuk kehidupan mereka. Mudah-mudahan, itu semua menjadi petunjuk bagi manusia untuk mengenal penciptanya dan mau berserah diri kepada-Nya.

Catatan:

Makna “hikmah”.

This entry was posted in Al-Furqan. Bookmark the permalink.

Leave a comment